Rangkaian kegiatan dalam rangka HUT ke-75 PGI yang mulai bergulir pada Kamis (20/3/2025), seminar Penjemaatan Dokumen Keesaan Gereja (DKG), Bakti Sosial, serta Ziarah Tokoh Oikoumenis, di Pematangsiantar dan Tapanuli Utara, Sumatera Utara, berjalan lancar.
Ziarah ke makam tokoh oikoumenis Pdt. Dr. S.A.E. Nababan, di Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) dan misionaris asal Jerman, Dr I.L Nommensen di Kompleks Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) I.L. Nommensen Sigumpar, Kecamatan Sigumpar, Sumatera Utara menandai dimulainya rangkaian kegiatan menuju 75 tahun PGI
Kedua tokoh oikoumenis ini tentulah tidak asing lagi. S.A.E. Nababan adalah sosok yang berpengaruh dalam gerakan oikoumene di Indonesia bahkan di tingkat mondial. Semasa hidupnya, dia pernah menjabat sebagai Ephorus HKBP (1987-1998), Sekretaris Umum DGI (1967-1984), Ketua Umum PGI (1984-1987), dan pada 2006 terpilih sebagai Presiden WCC.
S.A.E. Nababan juga dikenal sebagai pribadi yang memiliki semangat juang, kedisplinan tinggi, dan mampu memberikan suntikan motivasi kepada orang-orang banyak. Tak hanya itu, ia juga menyatukan umatberagama dan menjunjung tinggi kemajemukan.
Sedangkan Dr I.L. Nommensen adalah tokoh penting dalam penyebaran Kristen Protestan di Tanah Batak. Dia diutus oleh Seminari Rheinische Missionsgesellschaft (RMG) dari Jerman. Penginjilan yang dilakukannya melalui pengobatan dan pelayanan orang sakit berhasil menjangkau banyak orang Batak menjadi pemeluk agama Kristen.
Kedatangan Ketua Umum PGI Pdt. Jacklevyn Frits Manuputty bersama panitia HUT ke-75 PGI disambut hangat oleh Alida Lientje Lumbantobing, M.Sc. istri S.A.E. Nababan bersama putranya, Kadep Koinonia HKBP Pdt. Dr. Deonal Sinaga, dan Praeses HKBP Distrik XVI Humbang Habinsaran Pdt. Oloan Nainggolan.
“Kami tersanjung dengan acara ini walaupun kami tidak biasa melakukannya, tetapi kami terima kasih banyak. Memang sepertinya bapak mewariskan kepada kami pentingnya pekerjaan zending dan sosial. Semoga dapat kami lakukan, dan acara ini menunjukkan semangat zending, semangat oikoumenis, semangat mencari keadilan atau kesimbangan itu terus berjalan, belum padam,” kata Alida Lientje ketika menerima rombongan di kediamannya sebelum melakukan ziarah.
Pada kesempatan itu, Pdt. Jacky Manuputty menyerahkan rangkaian bunga serta cinderamata kepada Alida Lientje Lumbantobing, sebagai tanda kasih serta ucapan terima kasih karena keluarga telah bersedia menyerahkan dan mendukung S.A.E. Nababan untuk mendarmabaktikan hidupnya bagi gerakan oikoumene, terkhusus di Indonesia.
Diskusi Penjemaatan DKG
Siang harinya, bertempat di STT HKBP Pematangsiantar, Jl. Sangnawaluh No. 6 Kec. Pematangsiantar, Sumatera Utara, dilaksanakan diskusi penjemaatan Dokumen Keesaan Gereja (DKG), yang juga menyoroti tentang krisis ekologis, dengan narasumber Sekretaris Umum PGI Pdt. Darwin Darmawan dan Ketua STT HKBP Pematangsiantar Pdt. Dr. Sukanto Limbong.
Diskusi diikuti sekitar 300 orang peserta yang merupakan perwakilan dari beberapa sinode gereja anggota PGI diantaranya GKPS, GKPI, GPP, GPIB, GKI Sumut, dan GMI. Selain itu, turut hadir perwakilan dari PIKI, WALUBI, GAMKI, GMKI, PWKI, serta civitas akademika STT HKBP.
Dalam paparannya, Pdt. Darwin Darmawan menegaskan, Pokok-Pokok Tugas Panggilan Bersama (PPTB) adalah dokumen yang menempati posisi penting dan strategis dalam Dokumen Keesaan Gereja (DKG), karena memuat panggilan bersama gereja-gereja, sebagai respon terhadap konteks nyata Indonesia.
PPTB, lanjutnya, juga dokumen misional gereja sebab di dalamnya tercermin bagaimana gereja-gereja di Indonesia menjawab pertanyaan-pertanyaan dasar alasan keberadaannya: Apa arti Injil yang diberitakan kepada seluruh ciptaan? Bagaimana Injil diberitakan? Siapa yang harus memberitakan Injil?
Selain Prokelita PGI, dia juga menyoroti adanya polycrisis (krisis kebangsaan, nasionalisme, ekologi, keluarga, pendidikan dan disrupsi teknologi digital), yang dihadapi gereja-gereja di Indonesia untuk direspon secara serius.
Pdt. Dr. Sukanto Limbong menggarisbawahi respon terhadap krisis ekologis dengan pendekatan hermeneutika ekologis. Ditekankan bahwa situasi tersebut harus direspon dengan pertobatan ekologis. Sebab itu, gereja-gereja perlu mengedepankan pendekatan hermeneutik ekologis dalam mengkaji teks-teks Alkitab.
Baksos dan Buka Puasa Bersama
Kegiatan selanjutnya yaitu bakti sosial (baksos) dan buka puasa bersama dengan sahabat difabel di Aula Korem, Jalan Asahan, Pematangsiantar, yang berlangsung sore hari.
“PGI merayakan HUT ke-75 di Pematangsiantar dengan saudara-saudara kita yang hebat, para disabilitas lintas iman karena PGI adalah bagian dari Indonesia yang bineka dalam kepercayaan. juga perbedaan secara fisik. Saya sangat tersentuh dengan lagu yang kita nyanyikan bersama bahwa sahabat difabel meski terbatas dalam fisik, namun hal itu tidak membatasi cita-cita dan impiannya,” ujar Sekum PGI Pdt. Darwin Darmawan dalam sambutannya.
Turut hadir Ketua Umum PGI Pdt. Jacklevyn Manuputty bersama Sekretaris Panitia Pdt. Audy Wuisang dan beberapa panitia pelaksana HUT PGI, juga dari pemerintah kota Pematangsiantar, pemerintah kabupaten Simalungun, mewakili Danrem 022 Pantai Timur, tokoh lintas agama, bersama sekitar 300 saudara difabel, dan pendamping dari Forum Peduli Disabilitas Sumatera Utara.
Pada kesempatan itu, PGI menyerahkan donasi kepada 15 panti/lembaga pelayanan disabilitas serta sahabat disabilitas. Kegiatan diakhiri dengan jamuan buka puasa bersama. (Red)